Beranda | Artikel
Kesalahpahaman Terkait Kemunculan Imam Mahdi dan Kejayaan Islam
Kamis, 13 Oktober 2022

[Rubrik: Faidah Ringkas]

Sebagian kaum muslimin seakan putus asa dengan kebangkitan Islam saat ini. Mereka mengira bahwa kebangkitan Islam pada akhirnya hanya bisa didapatkan di akhir zaman kelak di bawah kepemimpinan Imam Mahdi. Selama Imam Mahdi belum keluar, maka Islam akan jauh dari kejayaan.

Ketahuilah bahwa pemahaman ini tidaklah tepat, karena Imam Mahdi pun tidak mungkin akan melakukan itu dalam waktu yang singkat. Kebangkitan Islam membutuhkan waktu yang lama. Negara Islam hanya akan berdiri ketika kaum muslimin itu sendiri yang berusaha memperbaiki umat ini, sehingga ketika Imam Mahdi keluar, dia tinggal memimpin mereka menuju kemenangan di bawah satu bendera.

Para ulama mengatakan, Imam Mahdi sebenarnya adalah mujaddid (pembaharu Islam) yang diutus Allah pada setiap permulaan abad, sebagaimana telah mendahuluinya mujaddid-mujaddid sekian abad sebelum beliau. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِينَهَا

“Sesungguhnya Allah akan mengutus (menghadirkan) bagi umat ini (umat Islam) orang yang akan memperbaharui (urusan) agama mereka pada setiap akhir seratus tahun.” (HR Abu Dawud no. 4291, dinilai shahih oleh Al-Albani)

Maksud memperbaharui agama adalah menghidupkan kembali dan menyerukan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan manusia.

Ditambah lagi, hadits tersebut tidak menunjukkan bahwa mujaddid di setiap abad hanya satu orang, tapi mungkin saja pada waktu tertentu lebih dari satu orang. Seperti kata para ulama, mujaddid di zaman ini adalah tiga ulama besar yang telah wafat sebelum kita, yaitu Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahumullah. Demikian pula Imam Mahdi, beliau merupakan salah satu dari pembaharu yang akan Allah utus ke tengah manusia.

Oleh karena itu, kabar dari Nabi tentang adanya pembaharu di setiap abad tidak mengharuskan kita meninggalkan usaha menuntut ilmu agama, menghidupkan, serta mendakwahkan ajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Begitu pula berita munculnya Imam Mahdi tidak lantas membuat kita berpangku tangan menunggu kebangkitan Islam di tangan beliau.

Kita semua berkewajiban untuk belajar dan mendakwahkan Islam yang benar, juga bertanggung jawab untuk memperbaiki umat ini. Sesungguhnya usaha tersebut akan dinilai sendiri oleh Allah, Allah berfirman,

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ

“Katakanlah (Muhammad): Beramallah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya akan melihat amal kalian itu.” (QS. At-Taubah: 105)

Artikel www.muslimafiyah.com (Asuhan Ustadz dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp. PK, Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/kesalahpahaman-terkait-kemunculan-imam-mahdi-kejayaan-islam.html